Fisika merupakan bidang kajian yang selalu hadir dan ada di dalam kehidupan manusia, bumi, dan alam semesta. Laut selalu memiliki misteri dan fenomena menarik yang dapat dipecahkan secara sains. Salah satu fenomena yang berkaitan dengan laut adalah pasang surutnya air laut. Pasang surut air laut itu dapat dijelaskan dengan ilmu sains, yaitu dengan ilmu fisika. Pasang surut air laut adalah proses yang terjadi di air laut, yaitu disaat permukaan air laut mengalami naik dan turun secara teratur dan berulang. Pasang surut air laut ini terjadi secara periodik setiap harinya. Hal tersebut menyebabkan pergerakan dari partikel massa air laut dari permukaan laut sampai ke dasar laut. Dalam bahasa Inggris pasang surut air laut dikenal dengan istilah ocean tide.
Pasang surut air laut disebabkan oleh gaya
gravitasi benda-benda langit terutama Bulan dan Matahari. Tidak hanya pasang
surut air laut saja, gaya gravitasi juga menyebabkan perubahan bentuk terhadap
atmosfer dan bentuk Bumi. Perairan pantai ini meliputi perairan di daerah
paparan benua dan perairan semi tertutup. Pasang surut di daerah pantai adalah
pasang surut yang menjalar dari laut lepas atau laut terbuka. Pasang surut
merupakan fluktuasi muka air laut. Penyebab dari pasang surut air laut adalah
gaya tarik atau gaya gravitasi dari benda-benda di langit, terutama Bulan dan
Matahari. Walaupun massa Bulan jauh lebih kecil dari massa Matahari dan
jaraknya tidak jauh, maka pengaruh dari gaya tarik Bulan terhadap Bumi lebih
besar daripada gaya tarik Matahari terhadap Bumi. Gaya tarik menarik dari Bumi
dan Bulan menyebabkan sistem Bumi dan Bulan menjadi suatu sistem kesatuan yang
beredar bersama-sama sekeliling sumbu perputaran bersama (common axis of revolution). Pembentukan pasang surut air laut
sangat dipengaruhi oleh gerakan utama Matahari dan Bulan, yaitu:
- Revolusi Bumi terhadap Matahari dengan orbitnya yang berbentuk elips, perioe yang diperlukan Bumi adalah 365, 25 hari.
- Revolusi Bulan terhadap Bumi yang orbitnya berbentuk elips dan memerlukan periode untuk menyelesaikan revolusi itu selama 29, 5 hari.
- Perputaran Bumi terhada sumbunya sendiri atau rotasi Bumi, periode yang diperlukan untuk gerakan ini adalah ± 24 jam.
Dilansir dari Space, gravitasi Bulan menarik
permukaan Bumi yang berhadapan dengannya.
Pada daerah yang berhadapan itu, air akan tertarik dan membentuk tonjolan. Di
permukaan Bumi, tonjolan yang terbentuk terlihat sebagai naiknya permukaan laut
dan disebut juga sebagai pasang air laut. Pasang air laut tidak hanya terjadi
di permukaan Bumi yang berhadapan dengan Bulan, melainkan di bagian belakang
permukaan tersebut. Dilansir dari NOAA SciJinks, pasang surut air laut adalah
gaya diferensial yang muncul dari perbedaan gravitasi di atas permukaan Bumi.
Gravitasi Bulan yang menarik air pada satu daerah, menyebabkan daerah di
belakangnya berada di titik terlemah gravitasi. Sehingga, pada daerah tersebut
terbentuk juga tonjolan air laut yang mengakibatkan pasang air laut. Adapun,
pada kedua kutub Bumi terjadi pemampatan yang menyebabkan turunnya permukaan
air laut atau dikenal sebagai surut. Hal tersebut menyababkan Bumi mengalami
dua kali pasang dan surut.
Pasang surut air laut memiliki manfaat. Berikut
beberapa manfaat pasang surut air laut:
- Pasang surut dimanfaatkan oleh nelayan dalam menentukan waktu untuk berlayar dan bersandar. Saat terjadinya pasang air laut, nelayan pergi untuk berlabuh, sedangkan saat surut nelayan pergi untuk bersandar.
- Pasang surut air laut juga digunakan untuk memetakan lokasi ikan.
- Perbedaan ketinggian air laut saat pasang dan surut air laut bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Dari proses pasang surut air laut ini
dapat disimpulkan bahwa fenomena fisika itu selalu ada disekitar kita. Dengan
proses gravitasi dari Bulan dan Bumi ini dapat memengaruhi dari pasang dan
surutnya air laut.
Nama : Wahyu Nur Aqni
NIM : H1021201005
0 Komentar