Ketika kita sedang bermain bola entah
bola kecil maupun bola besar, kita selalu melambungkannya keatas dan tak lama
kemudian bola itu kembali dengan posisi semula yang sama, sungguh ini sering
menjadi pertanyaan, bagaimana mana bola itu bisa jatuh lagi padahal kita telah
melambungkannya keatas, apa yang mempengaruhi hal tersebut? Bagaimana bisa? kenapa?
dan banyak pertanyaan yang membuat kita bingung. Ternyata, fenomena keanehan
ini terjadi karena ada hubungannya dengan ilmu fisika, ilmu fisika? iya ilmu fisika,
yaitu percepatan gravitasi yang menggunakan konsep gerak jatuh bebas, kenapa
bisa demikian? karena suatu benda akan jatuh ketanah jika dilepaskan dari
ketinggian tertentu. Jatuhnya. Benda tersebut karena adanya percepatan
gravitasi (Mosey & Lumi, 2016). Terjawab sudah kenapa bola tersebut kembali
lagi, namun pembahasan ini masih berlanjut. Sebelum lanjut mari kita bahas
keanehan lainnya yaitu seperti kejadian Sir Isaac Newton, beliau adalah seoranh
fisikawan yang meneliti sebuah apel ketika jatuh dari sebuah pohon, beliau
mengamati dan meneliti hal tersebut sejingga beliau mendapat ketika apel
tersebut jatuh kearah bumi maka apel tersebut tertarik karena ada gravitasi
bumi dan terkait juga dengan konsep gerak jatuh bebas. Tak hanya itu, ketika
kita bermain bola dan melemparkannya keatas juga termasuk demi kian, saat
bermail volly dan bahkan bulu tangkis gaya gravitasi bumi dan gerak jatuh bebas
berperan pada fenomena ini, anomali-anomali tersebut tak akan lepas dari
fisika, sejatinya fisika adalah suatu ilmu yang selaras dengan kehidupan kita sehari-hari,
fisika menjadi cabang ilmu yang
mempelajari materi beserta
gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep
yang berkaitan seperti energi dan gaya. Umumnya penelitian untuk menentukan
percepatan gravitasi menggunakan gerak
jatuh bebas dilaksanakan
secara manual dengan mengukur waktu tempuh benda hingga menyentuh lantai
memakai stopwatch. Data tersebut selanjutnya diselesaikan menggunakan persamaan
(2) sehingga diperoleh nilai percepatan gravitasi. Namun eksperimen manual
seperti ini rentan terjadi kesalahan terutama terkait akurasi waktu tempuh
ketika benda tepat menyentuh bumi. Maka dari itu, dengan suatu yang lebih
akurat para peneliti menggunakan konsep gerak jatuh bebas, gerak jatuhmerupakan
suatu gerak yang jatuh dari suatu ketinggian tanpa adanya kecepatan awal (v0=0)
(Dasriyani et al., 2015). sehingga hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
GJB dikelompokan sebagai gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
Dengan demikian telah kita
ketahui bahwa anomali atau keanehan pada fenomena ketik bola dilambungkan
keatas, bola tersebut kembali dengan tenpat yang sama, hal ini dikarenakan adanya
pengaruh gravitasi bumi dan konsep gerak jatuh bebas yang menjadi faktor kenapa
fenomena tersebut terjadi dan bagaimana fenomena itu bisa terjadi dengan sesuai
konsep fisika yang telah ada dan ditetapkan pada suatu ketetapan.
Referensi : PENENTUAN
PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN KONSEP GERAK JATUH BEBAS, 2020, Sesarius
Yohanes Goda Toda1, Maria Yuliana Mala Tati2, Yohana Celina Bhoga3,Richardo
Barry Astro4, http://e-journal.uniflor.ac.id/index.php/optika/article/view/367/294, 19 Juli 2021.
0 Komentar