BANYAK YANG TIDAK TAHU TERNYATA LARUTAN GARAM DAPAT MENGGERAKKAN KIPAS ANGIN SEDERHANA DENGAN ILMU FISIKA.
YUK SIMAK!
Gambar. Larutan Air Garam
Garam dapur digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan, hampir semua orang mengetahuinya. Pada saat ini telah banyak dilakukan penelitian,dimana penelitian-penelitian yang telah diteliti oleh para ilmuwan merupakan penelitian yang berupa suatu inovasi atau suatu pembaharuan, contohnya saja garam yang kita ketahui bahwasanya garam hanya digunakan untuk memasak. Pada era perkembangan ilmu sains yang semakin pesat ini, garam digunakan tidak hanya untuk memasak saja tetapi dapat dimanfaatkan untuk menjadikan garam sebagai sumber tegangan. Seperti kita ketahui bersama garam dapur merupakan salah satu komponen bidang kimia karena garam terdiri dari asam kuat dan basa kuat yang bersifat netral dan memiliki pH netral 7. Menurut Ikfina (2013:69), bahwa “Salinitas adalah kadar garam terlarut dalam air. Salinitas merupakan bagian dari sifat fisikkimia suatu perairan, selain suhu, pH, substrat dan lain-lain. Salinitas dipengaruhi oleh pasang surut, curah hujan, penguapan, presipitasi dan topografi suatu perairan”. Kemudian garam-garam tersebut akan terionisasi sempurna menghasilkan ion-ionnya tapi tidak akan mengganggu keseimbangan air.
Menurut Hiskia (1996:1), menyatakan campuran zat-zat yang homogen disebut larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan mengandung satu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Menurut Moranain (2015:1-6), menyatakan “Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Kation garam dapat berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya dianggap dari suatu asam. Jadi, setiap garam memiliki komponen basa (kation) dan asam (anion).
Pasti teman-teman bertanya, “Lantas Bagaimana Kaitannya Dengan Ilmu Fisika?” “Ah, nggak benar itu”. “Pastinya ada dong kaitannya. Jadi gini teman-teman, larutan garam dalam air (misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik. Menurut pendapat Bevilacqua (1998) pada buku Andri, bahwa “Dalam keperluan untuk mengukur daya hantar listrik dalam larutan, dibutuhkan alat ukur konduktivitas larutan yang mampu untuk mengidentifikasi atau menganalisis kualitas air berdasarkan konsep dasar fisika tentang konduktivitas dan resistivitas serta konsep dasar kimia tentang larutan asam, basa, dan garam”. Larutan elektrolit pada larutan garam inilah yang menghasilkan hantaran listrik.
Pada umumnya secara bidang sains terhusus dalam ilmu fisika larutan garam berfungsi sebagai sumber tegangan. Sumber tegangan merupakan perbedaan beda potensial antar dua titik dalam rangkaian listrik dan dinyatakan dalam satuan volt. Menurut Haris (2009:2), menyatakan “Tegangan listrik adalah kapasitas medan listrik untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu, yang biasa diukur dengan satuan volt. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tegangan terdiri dari 2 jenis, yaitu tegangan DC dan tegangan AC. Tegangan DC atau tegangan searah adalah tegangan yang berada pada kondisi satu arah saja ketika menghantarkan listrik pada sebuah rangkaian yang memiliki kutub positif dan negatif. Sumber tegangan DC antara lain baterai dan accu (aki) sedangkan tegangan AC atau tegangan bolak-balik adalah tegangan yang menghantarkan arus secara dua arah, yaitu pada sisi fasa dan massa (ground). Contoh tegangan AC adalah tegangan listrik rumah”. Selain larutan garam dapat berfungsi sebagai sumber tegangan maka larutan garam dapat menggerakkan kipas angin sederhana dengan tegangan yang dihasilkan oleh larutan garam dan baterai. Kipas angina sederhana merupakan salah satu alat pendingin teknologi yang sering digunakan pada laptop atau notebook.
Lebih tegasnya bagaimana larutan garam dapat menggerakkan kipas angin sederhana secara pendalaman ilmu fisika yaitu jika massa berbanding lurus terhadap tegangan, semakin besar massa garam maka semakin besar tegangan yang dihasilkan dan pergerakkan kipas anginnya semakin kuat. Larutan garam dengan massa yang berbeda berbanding lurus terhadap pergerakkan kipas angina sederhana.
Daftar Pustaka
Ikfina, 2013, PEMBUATAN ELEKTRODA DAN PERANCANGAN SISTEM CAPACITIVE DEIONIZATION UNTUK MENGURANGI KADAR GARAM PADA LARUTAN SODIUM CLORIDA (NACL), Berkala Fisika Zikriana Lissa, Abdul Hamid, 2017, PERBANDINGAN TEGANGAN YANG DIBERI LARUTAN GARAM DENGAN MASSA YANG BERBEDA UNTUK MENGGERAKKAN KIPAS ANGIN SEDERHANA
0 Komentar