Cari Blog Ini

ARTOPHYCS 2 (Juara 1) : Optic On The Sky

 

Optic On The Sky

Gambar. Fenomena Halo Matahari, di Kec. Selakau Kab. Sambas

Optik adalah suatu alat yang bekerja dengan prinsip cahaya. Alat optik memudahkan hidup manusia dalam melihat atau mengabadikan segala sesuatu. Melalui alat optik, manusia bisa menikmati keindahan alam, mengabadikan momen-momen terbaik, dan memperjelas objek-objek kecil. Salah satu alat optik adalah mata . Mata adalah salah satu organ tubuh yang berperan sebagai indera penglihatan. Mata dapat menangkap perubahan cahaya. Dan perubahan spektrum cahaya membuat mata dapat melihat warna.

Namun alat optik yang ada di langit bukanlah indra mata yang di miliki langit. Optic on the sky adalah fenomena halo matahari yang terjadi di langit biru. Mau tau kenapa bisa terjadinya fenomena halo matahari?

            Halo adalah berasal dari kata yunani yang merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus (biasanya cirrostratus) yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer. Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi

Sementara halo terbentuk ketika cahaya menerpa kristal-kristal es atmosfer. Kristal es itu kemudian membelokkan dan memfokuskan cahaya hingga membentuk lingkaran. Adapun kristal yang dapat membentuk halo memiliki enam sisi atau disebut kristal heksagonal. Kristal-kristal juga memantulkan cahaya dengan cara lain sehingga menghasilkan banyak kejadian menakjubkan. Di antaranya parhelion atau matahari semu yang berupa bayangan ganda, busur, dan tugu matahari.

 Menurut Prof. Thomas Djamaluddin dari Lembaga Penerbangan dan Antariska Nasional (LAPAN) dalam Okezone.com mengatakan bahwa, fenomena halo adalah ketika terjadi pembiasan cahaya matahari oleh kristal es di awan langit. Hampir mirip dengan fenomena pelangi. Kalau pelangi terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh air hujan yang ada di awan. Maka halo terjadi karena pembiasan sinar matahari oleh kristal es yang ada di awan.

Dikutip dalam situs NASA, pada umumnya Halo melibatkan putaran radius 220 Halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar diatas, menunjukkan matahari dikelilingi oleh 220 Halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle adalah  biasan cahaya kristal yang melepasi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam latitut yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent and Lower Tangen arc) menyentuh secara terus dengan 220 Halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.

Menurut Fisikawan Untan Leo Sutrisno mengatakan, peristiwa matahari dikelilingi cincin pelangi di saat langit cerah tiada hujan itu disebut fenomena halo 220. Peristiwa ini terjadi apabila berkas cahaya matahari menembus lapisan awan Cirrus yang tipis. Awan Cirrus berada di sekitar 7.000 km dari permukaan laut. Pada posisi setinggi ini, uap air berubah menjadi kristal es. Kristal es berbentuk heksagonal (segi enam). Berkas cahaya matahari menembus kristal es yang berbentuk segi enam beraturan. Berkas itu oleh kristal es dibiaskan dengan sudut devisiasi sekitar 220. Berkas cahaya putih yang berasal dari matahari terdiri dari banyak warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, Warna-warna inilah yang sering kita sebut pelangi.

Nah itulah sedikit penjelesan terkait fenomena halo matahari yang sering kita lihat di langit.

 

 

Sumber :

1.      https://kumparan.com/berita-update/pengertian-optik-jenis-jenis-fungsi-dan-contohnya-1wlkxNhXOhl/2

 

2.      https://id.wikipedia.org/wiki/Halo_(fenomena_optis)

3.      http://ardiwiranata94.blogspot.com/2014/06/fenomena-halo-matahari.html

4.      https://www.ilmusains.com/2019/02/fenomena-halo-matahari-di-jawa-tengah.html

 

Nama   : Rahayu

NIM    : H1021191022

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar