HUKUM FISIKA DIBALIK MENANAK NASI, MAMA KITA JAGO FISIKA?
Fisika adalah ilmu tentang mempelajari alam semesta, dari mulai bagian terkecil seperti atom (atau di masa sekarang adalah quark) sampai pada mempelajari bagaimana Big Bang memulai keseluruhan alam semesta dari nol. Dari yang masuk akal seperti bagaimana roda pada mobil dapat berputar dan melaju di lintasan aspal, sampai pada sesuatu yang tidak masuk akal seperti sifat foton yang tergantung pada kita mengamatinya atau tidak akan memiliki sifat gelombang dan partikel pada saat bersamaan, sungguh bizarre.
Hampir semua keadaan fisis digambarkan pada suatu rangkaian persamaan matematika, tak jarang ini yang membuat Sebagian besar manusia tidak menyukai fisika, padahal fisika adalah apa yang kita rasakan dan yang kita lakukan di sekitar kita, kita tidak pernah bisa lepas dari hukum fisika yang sudah mengikat kita. Oke mari kita beranjak dari pemikiran susahnya fisika ke opini “bagaimana semua ini terbentuk dan diatur oleh fisika?”.
Kita tidak perlu jauh-jauh membahas bagaimana bumi mengitari matahari, kita mulai dari sesuatu yang sederhana dulu seperti menanak nasi,
“Menanak nasi? emang hukum fisika seperti apa yang mengatur tentang menanak nasi?” ujar seseorang yang membaca artikel ini di dalam pikirannya.
Menanak nasi seperti yang telah diajarkan oleh mama kita bahwa itu dilakukan dengan beberapa tahap seperti menuangkan beras, kemudian berasnya dicuci hingga bersih, diberi takaran air yang biasanya diukur dengan ruas jari kita dan pada akhirnya dimasak menggunakan rice cooker. Setelah beberapa lama saat nasi sudah matang barulah nasi tersebut diaduk agar tidak cepat basi.
Mengapa pada akhir langkah terdapat step yaitu diaduk setelah matang agar tidak cepat basi? Well, disinilah hukum fisika bekerja, menurut Mikrajuddin Abdullah pada media social Facebook nya menjelaskan bahwa ketika nasi tersebut matang, ada sejumlah air yang masih terperangkap pada butiran nasi.
Nasi dalam hal ini digambarkan sebagai material yang berpori sehingga gas mudah untuk melaluinya, maka dari itu untuk mencegah air tersebut tetap terperangkap pada butiran nasi, maka nasi tersebut harus diaduk. Hal ini menyebabkan ruang kosong pada butiran nasi karena air tersebut menguap dengan proses difusi dan memakan waktu yang cukup lama.
Nah setelah air tersebut menguap, maka nasi tadi akan bertahan cukup lama atau tidak gampang basi, seperti yang terlihat pada gambar dijelaskan bagaimana proses tersebut yang digambarkan dengan persamaan difusi dan grafik yang turun secara eksponensial. Hal ini belum tentu mama kita mengetahuinya , namun beliau tau car aini tanpa mengetahui rumus yang digunakan.
Pada akhirnya, kita yang sedari dulu mempelajari fisika kalah oleh mama kita yang telah mengaplikasikan hukum fisika dalam memasak. Hal ini membuktikan bahwa fisika ada di sekitar kita, namun tergantung bagaimana kita dalam menyikapi nya. Btw, berarti mama kita lebih jago fisika daripada kita dong? Hm sunggu fakta yang tak terbantahkan.
Sumber:
https://web.facebook.com/photo?fbid=596883323686543&set=a.123437644364449
Maulana Febri Agung Wardana
H1021171004
0 Komentar